+
Fabio Borini tahu betapa tak terduganya Liga Premier, dan dia tetap optimis Sunderland bisa lepas dari degradasi musim ini.
Sekali lagi Sunderland berjuang untuk tidak turun pangkat, dan klub menduduki ranking terbawah di klasemen, enam poin dibawah Crystal Palace, yang ranking 17.
Sama seperti musim lalu, Black Cats tampaknya perlu melakukan sihir Houdini, demi memastikan peraihan slot di papan atas untuk kampanye berikutnya.
Tim David Moyes ini kalah di tiga laga terakhirnya – kebobolan delapan gol dan gagal mencetak gol – dan mereka baru berhasil menang 5 kali dalam 27 pertandingan.
Borini, yang bergabung di Stadium of Light tahun 2015 dengan kontrak permanen, dari Liverpool, tidak banyak bertanding musim ini, dan baru start di 11 pertandingan liga.
Pemain internasional Italia ini tampil di beberapa pekan terakhir, dan kini berharap untuk menjadi pemain reguler di tim inti untuk sisa kampanye ini.
Sunderland akan menghadapi tantangan berat untuk menghindari degradasi ke Kejuaraan, tapi Borini bersikeras masih ada banyak waktu hingga posisi akhir ditentukan.
“Kita tahu betapa cepatnya segalanya berubah di sepakbola, (pelatih Leicester City, Claudio) Ranieri dipecat sembilan bulan sesudah dia memenangkan liga,” tuturnya.
“Dia seharusnya memiliki patung di luar stadion, seperti yang dikatakan orang-orang, jadi kita selalu tahu sepakbola bisa berubah.
“Kepercayaan diri adalah kunci di sepakbola modern, dan Leicester membuktikannya musim lalu – mereka memenangkan liga dengan tim yang biasa saja.”
Sunderland kembali beraksi pada hari Minggu, ketika mereka menjamu Burnley dan tim tuan rumah diunggulkan di odds 2,40 untuk menang, odds hasil seri terpasang di 3,20, sementara odds Clarets 2,88.
