Unai Emery berkata bahwa dia dan Paris St Germain harus belajar dari “pengalaman negatif” dari keruntuhan Liga Champions mereka di Barcelona.
Juara Ligue 1 ini membawa keunggulan 4 gol dari leg pertama di Prancis, ke leg kedua di ibukota Catalan, tapi mereka kalah 6-1, yang berarti mereka harus tetap menunggu untuk penampilan mereka di perempat final Liga Champions.
PSG berada di ujung tali saat Luis Suarez, gol bunuh diri dari Layvin Kurzawa, dan gol penalti Lionel Messi memberikan keunggulan 3-0 bagi Barcelona, sesudah 50 menit.
Tampaknya seolah bencana terhindari saat Edinson Cavani melesatkan gol tandang yang krusial di menit ke-62, dan tim tandang memerlukan tiga gol lagi untuk melaju.
Ada sedikit pertanda akan adanya keajaiban, sebelum Neymar menerjangkan tendangan bebas yang cantik di menit ke-88.
Penyerang asal Brazil ini mencetak gol dari titik penalti beberapa menit sebelum laga berakhir, lalu menjadi assist saat volley Sergi Roberto masuk gawang, pas sebelum laga berakhir dan terjadilah pembalikan bersejarah.
Paris St Germain adalah tim pertama dalam sejarah sistem gugur Liga Champions, yang kehilangan keunggulan empat gol dari leg pertama, dan kalah.
Mantan pelatih Sevilla ini merasa timnya telah mengarungi badai, dan walaupun dia tidak puas dengan keputusan akhir dari wasit, dia telah berjanji untuk belajar dari pengalaman itu dan melangkah maju.
“Kalau kita telusuri, memang benar kami kehilangan kesempatan besar. Babak pertama adalah kesalahan kami, dan kami gagal untuk mendominasi ataupun menggiring bola,” tuturnya.
“Kami lebih tenang di babak kedua, dan posisi kami lebih bagus. Kami berkembang, dan memiliki peluang untuk menjadikan skor 3-2.
“Keputusan wasit merugikan kami dan kami kehilangan segalanya di menit-menit terakhir. Barcelona mampu melakukan itu.
“Sangat krusial bagi mereka di menit-menit terakhir. Ini pengalaman buruk bagi saya dan klub. Kami perlu belajar dari itu.”
Kini odds Barcelona 3,75 untuk menjuarai Liga Champions musim ini, dan odds juara bertahan, Real Madrid, 6,00.