+
No. 2 dunia, Novak Djokovic, berkata dirinya tidak merasa lemah, karena dia fokus pada golnya memenangkan satu lagi gelar Final World Tour di London.
Petenis asal Serbia ini baru-baru ini tergeser dari peringkat pertama dunia, oleh rivalnya, Andy Murray; namun, dia dapat meraih kembali ranking satu dunia, sebelum tahun ini berakhir.
Djokovic telah melewati pertengahan kedua tahun 2016 yang sulit, tapi dia tampak seolah dia mulai berperforma kuat lagi di Arena O2, hari Selasa lalu.
Di ibukota, petenis berusia 29 tahun ini harus menunjukkan kebolehannya untuk melewati dua set pemecah skor seri, saat melawan Milos Raonic yang tangguh.
Juara 12 turnamen akbar ini menang 7-6 7-6 atas petenis asal Kroasia tersebut, dan turnamen ini tampaknya akan berakhir dengan babak final Djokovic-Murray.
Gael Monfils adalah lawan selanjutnya Djokovic, pada hari Kamis, dan lima kali juara Final World Tour ini bersikeras dirinya tak lagi merasa lemah.
Akan tetapi, Djokovic langsung menegaskan bahwa dirinya tidak menduduki peringkat yang telah ia pertahankan, untuk waktu yang lama selama karirnya.
Djokovic berkata: “Saya tidak merasa lemah. Saya merasa tak terkalahkan, dan saya takkan terkalahkan…tapi ada saat-saatnya dalam karir saya, terutama selama beberapa tahun terakhir, ketika saya merasa sangat percaya diri di lapangan, dan saya mendominasi pertandingan, memenangkan banyak turnamen secara berturut-turut, banyak pertandingan berturut-turut.
“Dalam hal beberapa pertandingan berturut-turut, kira-kira tahun 2011 saat saya menang 42, 43 pertandingan berturut-turut. Kita tidak dapat bergantung padanya, dan berpikir akan selalu seperti itu.
“Tapi mengetahui bahwa saya telah meraihnya, telah beberapa kali membantu saya untuk meraih kira-kira setengahnya. Saya kira 10, 15, 20 pertandingan berturut-turut itu lumayan bagus. Saya terima itu.”
Djokovic dapat didukung di odds 1,13 untuk menang pada hari Kamis, sedangkan odds Monfils 5,00 untuk membuat kejutan.
