Irlandia: Pacuan kuda akan terus berlanjut tanpa kehadiran pemilik

Horse-racing-min

Irlandia: Pacuan kuda akan terus berlanjut tanpa kehadiran pemilik Irlandia: Pacuan kuda akan terus berlanjut tanpa kehadiran pemilik

Share this story



Pemerintah Irlandia telah menolak saran ahli untuk memperkenalkan tingkat tertinggi dalam memerangi pembatasan penyebaran COVID-19. Artinya, balapan akan terus berlanjut di Tanah Air tanpa kehadiran pemiliknya.

Bereaksi terhadap perkembangan tersebut, kepala eksekutif Pacuan Kuda Irlandia, Brian Kavanagh, mengatakan itu berarti mereka akan kembali berlomba secara tertutup. Ini adalah level tiga dari protokol COVID-19 yang hanya mengizinkan pekerja penting sendirian di sekitar tempat tersebut.

Ini adalah situasi yang cukup bulan lalu. Tetapi lonjakan COVID-19 baru-baru ini telah menyebabkan penguncian di negara itu. Kavanagh, bagaimanapun, senang setidaknya balapan bisa berlanjut.

Kabinet mengadakan rapat pada Senin sore, membahas rekomendasi yang ada di depan. Setelah mereka berkonsultasi dengan kepala petugas medis Dr. Tony Holohan tentang proposal untuk pembatasan yang lebih ketat, para pemimpin koalisi memutuskan untuk kembali ke protokol level tiga.

Perlu diingat bahwa pelari Australia Aidan dan Joseph O’Brien terpaksa menarik semua pelari mereka pada kartu Prix de l’Arc de Triomphe hari Minggu karena makanan yang terkontaminasi. Racing Victoria telah di tes bersama delapan kuda lainnya di dua yard.

Mereka saat ini dikarantina di International Horse Centre di Werribee setelah mereka tiba di Melbourne. Diharapkan, mereka bisa kembali beraksi setelah 14 hari.

Ini juga memengaruhi O’Briens karena mereka harus menarik pelari ParisLongchamp mereka setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang.

Racing Victoria, dalam sebuah pernyataan, mengatakan tim Layanan Integritasnya bekerja sama dengan pelatih Irlandia Aidan dan Joseph O’Brien terkait pengembangan tersebut.

Pelari yang stabil di Prancis dan Irlandia terkontaminasi makanan mereka sepanjang akhir pekan.

Menurut RV, baik pelatih maupun otoritas balap internasional mengungkapkan bahwa pakan yang terkontaminasi berasal dari Eropa. Itu terkontaminasi dengan zat terlarang yang dikenal sebagai zilpaterol.

Zilpaterol diklasifikasikan sebagai beta-agonist. Beta-agonis yang memengaruhi pernapasan hewan. Zat tersebut diizinkan untuk penggunaan terapeutik, tetapi tidak diizinkan dalam sistem kuda pada hari perlombaan.

Ditulis oleh Oladipupo Mojeed

Leave a comment