Diakui Zinedine Zidane bahwa akan jadi ‘sesuatu yang spesial’ saat dia membimbing Real Madrid menuju pertarungan dengan klub lamanya, Juventus, dalam final Liga Champions bulan depan di Cardiff.

Real Madrid melewati serangan balik yang membara di leg kedua dari rival satu kota, Atletico, dan mengamankan slot di final Liga Champions ketiga dalam empat musim, dengan kemenangan agregat 4-2, setelah kalah 2-1 Rabu malam lalu di Vicente Calderon.

Artinya ini ulangan final 1998 di Arena Amsterdam, saat gol Predrag Mijatovic menjadikan Real Madrid juara Eropa untuk ketujuh kalinya.

Pelatih saat ini berada di tim Juventus malam itu, dan playmaker asal Prancis tersebut memenangkan dua gelar Serie A selama masa lima musim di Turin, sebelum pindah ke ibukota Spanyol di tahun 2001, saat dia membantu Real meraih kejayaan Liga Champions lagi setahun kemudian – dia mencetak satu gol cantik di Hampden Park, dalam kemenangan mereka atas Bayer Leverkusen.

Zidane sekarang berkesempatan untuk membantu Real Madrid menjadi tim pertama di era Liga Champions yand mempertahankan gelar Eropa yang paling diperebutkan, tapi diakuinya bahwa Juventus masih istimewa baginya.

“Klub itu penting sekali bagi saya dalam karir saya, dan saya masih menganggapnya klub yang sudah memberikan saya segalanya. Ini akan jadi sesuatu yang spesial,” kata pelatih Real Madrid.

Strike awal dari Saul Niguez plus gol penalti Antoine Griezmann memberikan Atleti harapan di leg kedua, tapi gol tandang krusial Isco sebelum halftime dengan efektif mengakhiri momentum mereka, dan Zidane merasa timnya layak berada di final.

“Kami sangat senang sekali untuk lolos ke final lagi. Semua ini layak, terutama bagi pemain sejauh ni sudah bekerja keras. Sudah sepantasnya,” tambahnya.

“Awalnya kami berkesulitan, kami mencetak dua gol saja, tapi kami tidak perlu khawatir. Kami tahu kami akan mendapatkan kesempatan.”

Odds Real Madrid 1,80 untuk menjuarai Liga Champions, sementara odds Juventus 2,00.